Perkembangan E-Retail di Indonesia

E-Retail merupakan salah satu bagian dari model E-commerce yaitu Business to consumer (B2C): Retail, sifatnya melayani pelanggan yang bervariasi. Contoh dari bisnis E-retail itu adalah : Zalora, Lazada. Blibli, dsb. Dalam perkembangan yang semakin pesat, maka banyak toko online / e-commerce bermunculan. Baik mereka dengan memanfaatkan blog, social media, website. Dengan pesatnya ini membuat semakin mudahnya dalam jual beli.
Dalam perkembangannya saat ini dengan banyaknya bermunculan toko online  di Indonesia sangat berkembang pesat dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Mungkin hal ini terjadi karena berkembangnya juga teknologi internet di Indonesia dan ditambah dengan pengguna internet yang mengakses dari gadgetnya masing - masing. Karena perkembangan inilah yang membuat bisnis online ramai dilakukan di Indonesia. Dari yang menjual barang hingga jasa, mereka tawarkan di internet. Toko online akan terus bertambah seiring dengan kemajuan teknologi, dan karakter pembeli juga lambat laun akan berubah karena kemudahan yang ditawarkan oleh internet dan smartphone
Menghadapi tahun 2016, trend industri ritel diprediksi akan lebih banyak di jenis usaha Nonstore Retailer atau yang lebih familiar dengan istilah E commerce atau Online Store. Tak bisa dipungkiri pesatnya pertumbuhan industri E – Commerce dipengaruhi oleh perkembangan dunia teknologi dan informasi yang menjadikan peluang bisnis baru di Indonesia. Sebuah survey menunjukan bahwa hingga tahun 2017 perkembangan pasar E – Commerce di ASEAN akan tumbuh sampai 25% seiring dengan bertambahnya pengguna internet dan smartphone.  
Beberapa perusahaan ritel di Indonesia baik lokal maupun asing juga akan diprediksi meningkat di tahun 2016. Sebuah survey mengindikasikan bahwa ritel lokal seperti Matahari Putra Prima Abadi dan Mitra Adi Perkasa akan menguat. Adapun pertumbuhan Supermarket dan convenience store seperti PT. Sumber Alfaria Jaya akan terus berekspansi dan stabil di tahun depan. Dari sisi ritel asing, beberapa nama perusahaan yang cukup besar masih mendominasi pasaran seperti Nike yang sudah 10 tahun di Indonesia serta memiliki sales revenue yang cukup tinggi di beberapa kota-kota besar di Indonesia, GAP, Adidas yang sudah menjadikan Indonesia sebagai lokasi penjualan utama selama 25 tahun, dan disusul beberapa perusahaan ritel asing lainnya.

Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat terbuka dengan teknologi baru dan produk-produknya didunia. Hal  ditambah lagi jumlah pemakai internet di Indonesia dari tahun ke tahun meningkat sangat pesat. Hal ini merupakan tantangan sekaligus kesempatan yang besar untuk perusahaan E-Commerce dapat berkembang dengan baik pula di indonesia. Inilah Faktor-faktor yang mendukung Indonesia sebagai kesempatan besar bagi perusahaan e-commerce.

1.       Indonesia terdiri dari 240 juta orang.
2.       8% GDP growth
3.       150 juta jiwa di Indonesia merupakan konsumen Middle-Class.
4.       Diperkirakan pemakai internet di Indonesia pada tahun 2016 akan mencapai 160 juta jiwa.
5.       9.3% perdagangan dunia memanfaatkan Ecomerce.

Dua hal penting lainnya mengenai E-Commerce pada negara berkembang adalah Smartphone dengan harga murah + Online Engagement. Menjamurnya smartphone dengan fasilitas internet yang menawarkan fitur sosial media online, artinya semakin banyak masyarakat dari kelas menengah (Middle-Class) mengerti dan teredukasi mengenai perdagangan via internet sehingga perusahaan e-commerce pun memiliki kesempatan yang besar untuk berkembang pesat di Indonesia.
Menjamurnya ritel online didunia menjadi bukti bahwa kini semakin banyak konsumen yang telah terbiasa menggunakan internet dalam kegiatan sehari-harinya, dimana salah satu kegiatannya adalah perdagangan via online (E-commerce).Dengan E-commerce kedua pihak baik produsen maupun konsumen sama-sama diuntungkan, konsumen mendapatkan produk keinginannya dengan praktis dan produsen dapat lebih memperluas pasarnya.
Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia yang beralamat di http://isp.commerce.net.id/. Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia.
Kemajuan pesat kegiatan E-commerce ini tidak lepas dari andil perusahaan-perusahaan E-commerce besar dunia, salah satunya adalah Rocket Internet. Dalam hal ini Rocket Internet yang telah berpengalaman lebih dari 10 tahun bertindak sebagai inkubator, yang tugasnya memfasilitasi kewirausahaan dan meminimalkan hambatan pembentukan dan pertumbuhan bisnis baru, terutama pada sektor teknologi tinggi (E-commerce) dengan menempatkan ritel-ritel online dalam satu tempat yang memiliki berbagai layanan. Kunci dari bisnis retail online ini adalah kepercayaan . kepercayaan yang telah didapat oleh konsumen harus dijaga dengan baik. Karena itu bisa jadi media marketing yang sangat efektif namun juga menjadi bumerang bagi kita jika tidak dapat menjaga kepercayaan mereka. Karena mereka memberitahu lebih banyak orang jika mereka kecewa.


www.undhirabali.ac.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama MLM yang berkembang di Indonesia sejak 15 tahun yang lalu hingga kini

Isi utama UU Informasi dan Transaksi Elektronik UU Nomor 11 Tahun 2008

Nama-Nama dan Produk MLM yang Terkenal di Indonesia